Selasa, 07 Juli 2015

ASAL DAERAHKU

Add caption
Aku memang bukan orang “using” asli, karena aku lahir di Surabaya. Namun, aku pernah tinggal di Banyuwangi selama kurang lebih 3,5 tahun dan aku menyukai budaya, kuliner, dan wisata disana daripada tempat lahirku. Menurutku kota Banyuwangi itu unik dengan segala pesonanya. Sayang, kala itu Banyuwangi belum semaju sekarang ini. Meskipun bukan penduduk asli sana, aku sempat belajar tentang Banyuwangi. Sejarah Banyuwangi yang pernah aku dengar mengisahkan seorang raja “bumi blambangan” tergila-gila pada istri patih yang cantik jelita namun, cintanya bertepuk sebelah tangan karena sang istri tetap setia pada sang suami. Raja pun berang dan menfitnah istri patih yang sepeninggal
suaminya melakukan tugas kerajaan melakukan rayuan dan berselingkuh dengan raja. Patih pun terpengaruh fitnah raja dengan mendatangi istrinya dan mengancam akan membunuh istrinya tersebut meskipun sang istri sudah berkata jujur. Ia dibawa ke tepi sungai dan membunuhnya setelah mendengar permintaan terakhir jika air sungai itu berbau busuk, maka sang istri memang berselingkuh dengan raja. Tapi, jika air sungai itu berbau harum, maka sang istri berkata jujur. Setelah beberapa saat, air sungai mengeluarkan bau yang sangat harum. Sang patih pun sadar dan menyesal telah terpengaruh oleh raja tanpa bukti. Air tersebut yang dijadikan nama “Banyuwangi”.
            
Selain itu Banyuwangi memiliki kuliner yang khas dan bercita rasa unik. Sego tempong dan rujak soto adalah salah satu kuliner khas Banyuwangi favoritku. Sego tempong berasal dari rasa pedas sambal yang membuat wajah memerah serasa ditampar (ditempong) disajikan dengan daun ketela, timun, kacang panjang, terong, tempe dan tahu goreng. Sedangkan rujak soto adalah perpaduan antara rujak dan soto berisi sayuran, timun, lontong, potongan tahu dan tempe yang dicampur bumbu kacang dan disiram dengan kuah soto berisi kulit sapi dan babat.            
Banyuwangi pun memiliki wisata yang tidak kalah menakjubkan dengan pulau dewata, seperti BEC (Banyuwangi Ethno Carnival) yang dihelat dalam sebuah bentuk parade berskala Internasional tanpa harus merubah nilai-nilai yang sudah berkembang dan tumbuh di dalam masyarakat baik spirit maupun filosofinya, tari gandrung khas Banyuwangi, taman suruh / kali kotak yaitu tempat pemandian yang berasal dari sumber mata air, kawah ijen yang menjadi ikon kota Banyuwangi, rumah osing asli budaya using, pulau merah (red island) menjadi tempat yang cocok untuk melihat sunset, dll. Dengan suhu yang sejuk karena berada di dataran tinggi, membuat siapapun akan betah tinggal di Banyuwangi.
Sumber : Klik disinidisini, dan disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar